Langsung ke konten utama

Terapi Diet Dengan Sarapan Porsi Besar

Peneliti dari Venezuela dan Amerika Serikat menemukan bahwa wanita dengan sarapan pagi yang tinggi karbohidrat serta protein, diikuti dengan diet rendah karbohidrat dan rendah kalori di sisa hari itu, lebih berhasil dalam menghilangkan berat badan daripada wanita yang menggunakan metode diet ketat rendah kalori saja.

Penelitian ini dipresentasikan di The Endocrine Society’s 90th Annual Meeting di San Francisco, tanggal 17 Juni 2008, oleh peneliti utama Dr. Daniela Jakubowicz dari Hospital de Clinicas, Caracas, Venezuela. Rencana untuk mempublikasikan penelitian ini di jurnal kesehatan belum direncanakan.

Jakubowicz, yang bekerja dalam penelitan bersama dengan peneliti-peneliti dari Virginia Commonwealth University di Richmond, Amerika Serikat, mengatakan: “kebanyakan penelitian tentang penurunan berat badan menyatakan bahwa metode diet rendah karbohidrat merupakan metode yang baik untuk menurunkan berat badan”. Dia lalu melanjutkan bahwa diet rendah karbohidrat,” akan meningkatkan keinginan kita untuk memakan makanan berkarbohidrat dan menurunkan metabolisme. Hasilnya, setelah beberapa saat berat badannya turun, akan kembali ke obesitas dalam waktu yang tidak lama”.

Hanya 5 persen dari wanita dengan metode diet rendah karbohidrat yang berhasil setelah 2 tahun, dan kebanyakan dari mereka tidak merasakan keinginan makan yang adiktif, lanjut Jakubowikz. Kesimpulan yang didapat dari studi ini, menurut peneliti, tingkat keberhasilan jangka panjang dari diet ini tergantung dari bagaimana orang itu menciptakan perasaan “kenyang” dan menurunkan keinginan untuk memakan makanan berkarbohidrat.

Untuk penelitian kali ini, mereka meneliti 94 wanita yang inaktif dan obesitas, membagi dua dengan 46 wanita dalam diet rendah karbohidrat dan 48 wanita dalam diet yang baru dalam 8 bulan. Metode diet keduanya sama, berupa rendah lemak dan total kalori, tapi berbeda dalam konsumsi karbohidrat setiap harinya.
Wanita dalam metode diet rendah karbohidrat memakan 1.085 kalori tiap hari terbagi dalam 17 gram karbohidrat, 51 gram protein dan 78 gram lemak. Dalam diet ini, sarapan pagi diberikan dalam porsi kecil, mengandung 290 kalori dan hanya 7 gram karbohidrat, seperti roti, buah-buahan, sereal dan susu. Dan juga, wanita dalam metode diet ini dapat makan hingga 12 gram protein di pagi hari, seperti daging dan telur.

Kelompok yang kedua, dengan metode diet sarapan porsi besar, wanita tersebut memakan 1.240 kalori tiap hari yang terbagi dalam 97 gram karbohidrat, 93 gram protein dan 46 gram lemak (dibandingkan dengan kelompok yang satu lagi, kelompok ini makan lemak lebih sedikit tapi lebih banyak karbohidrat dan protein setiap hari). Dalam diet ini, sarapan diberikan dalam porsi besar, dan makan siang hanya diberikan makanan sebesar 395 kalori sedangkan makan malam hanya 235 kalori.

Dalam 4 bulan pertama, penelitian ini berfokus pada penurunan berat badan sedangkan 4 bulan kedua berfokus pada mempertahankan berat badan. Hasil yang didapat menunjukan:
  • Setelah 4 bulan, kelompok dengan diet rendah karbohidrat dapat menurunkan berat badan rata-rata 12,7 Kg.
  • Setelah 4 bulan, kelompok dengan metode diet sarapan porsi besar dapat menurunkan berat badan rata-rata 10,4 Kg.
  • Dalam poin ini, tidak ada perbedaan yang signifikan pada penurunan berat badan di kedua kelompok, walaupun mereka diberikan metode sarapan pagi yang berbeda, kata para peneliti.
  • Setelah 8 bulan, kelompok dengan diet rendah karbohidrat, berat badannya kembali naik rata-rata 8,2 Kg.
  • Setelah 8 bulan, kelompok dengan metode diet sarapan porsi besar, berat badannya turun rata-rata 7,5 Kg.
  • Secara umum, wanita dalam kelompok metode diet sarapan porsi besar, dapat menurunkan berat badan sampai 21 % dari berat badan mereka, dimana wanita dalam kelompok dengan diet rendah karbohidrat hanya dapat menurunkan berat badan sampai 4,5 % dari berat badan mereka.
  • Wanita-wanita dalam kelompok metode diet sarapan porsi besar mengatakan bahwa mereka merasakan rasa lapar yang lebih sedikit, terutama sebelum makan siang, dan mereka juga mengatakan bahwa mereka lebih sedikit menginginkan makan makanan berkarbohidrat dibandingkan dengan wanita-wanita dalam kelompok diet rendah karbohidrat.

Para peneliti menyarankan bahwa diet dengan makan sarapan porsi besar lebih efektif dalam menurunkan berat badan, karena dapat mengontrol nafsu makan dan juga menurunkan keinginan untuk makan makanan berkarbohidrat yang mengandung gula dan zat tepung. Jakubowicz juga mengatakan diet dengan metode sarapan porsi besar lebih sehat dibandingkan dengan metode diet rendah karbohidrat karena wanita-wanita tersebut makan lebih banyak buah sehingga mendapat lebih banyak vitamin dan serat.

Sumber : Sarapan Pagi Porsi Besar Membantu Wanita Menurunkan Berat Badan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sakit : Pilih Mana...??? Puasa atau tidak...???

Berpuasa memang suatu kewajiban dan telah terbukti sangat bermanfaat untuk kesehatan. Namun dalam beberapa kasus yang melibatkan gangguan kesehatan, berpuasa justru dapat membahayakan kesehatan. Di dalam agama Islam pun diberikan keringanan bagi orang sakit untuk tidak berpuasa sehingga bukanlah suatu kesalahan untuk tidak berpuasa apabila kondisi sedang tidak memungkinkan. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’âla , {فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ} [البقرة: 184] “Maka, barang siapa di antara kalian yang sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari (puasa) yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” [ Al-Baqarah: 184 ] Beberapa kondisi gangguan kesehatan yang disarankan untuk tidak melakukan puasa adalah seseorang dalam kondisi: Gangguan jantung (gagal jantung, aritmia atau gangguan irama jantung) Sebelum dan sesudah operasi besar Defisiensi nutrisi (malnutrisi) Ulkus lambung dan ulkus pept

Kalkulator Menghitung Usia Kehamilan dengan Mudah

Berapa usia kehamilan anda...??? Berapa usia kehamilan istri anda...??? Pernahkah anda mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang serupa seperti diatas...??? Bagaimana jawaban anda...??? Kebanyakan calon ibu atau calon ayah ketika ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut kesulitan untuk segera menjawab, kebanyakannya mengira-ngira berdasarkan hari atau bulan terakhir menstruasi. Padahal dengan mengetahui usia kehamilan, selain bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas juga dapat menentukan nutrisi apa yang dibutuhkan oleh ibu dan janin , serta apa saja yang tidak atau boleh dilakukan oleh ibu hamil berdasarkan usia kehamilannya tersebut, dan manfaat-manfaat lainnya. Untuk itu, berikut ini ada cara mudah untuk menghitung usia kehamilan, yaitu dengan menggunakan "Kalkulator Kehamilan". Caranya mudah hanya dengan memasukkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dan jika ingin lebih akurat lagi, masukkan juga rata-rata lama siklus haid setiap bulan. Hari Pertama Haid Terakhir (

Seputar Penyakit Diabetes - Penyebab - Gejala / Ciri-Ciri - Solusi Herbal Kencing Manis

Mengenal Sekilas tentang Diabetes Mellitus (DM) Penyakit diabetes (kencing manis) adalah penyakit yang disebabkan menurunnya hormon yang diproduksi kelenjar pangkreas (hormon insulin). Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula (glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproses secara sempurna, sehingga mengakibatkan meningkatnya kadar gula dalam darah menjadi tinggi (kadar gula darah normal 60 mg/dl – 145 mg/dl) dan bersifat menahun (kronis). Jika gula (glukosa) yang seharusnya diproses menjadi tenaga oleh hormon insulin terganggu, maka biasanya penderita diabetes mengalami lesu, kurang tenaga, selalu merasa haus, sering buang air kecil, dan penglihatan menjadi kabur. Jadi, pada dasarnya diabetes militus merupakan penyakit kelainan metabolisme yang disebabkan kurangnya hormon insulin yang salah satu fungsinya mengatur kadar gula dalam darah. Penyebab Diabetes Melitus (Kencing Manis) Penyebab diabetes mellitus adalah kurangnya produksi dan ketersediaan insulin dalam tubuh atau t