Langsung ke konten utama

Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

{وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (23) وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا} [الإسراء: 23، 24]

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.  Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

Begitu mulianya kedua orang tua sampai-sampai dalam ayat diatas digandengkan antara perintah beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wata'ala dengan perintah untuk berbakti kepada keduanya.

Abdullah bin Abbas Radhiallahu 'anhu, Ahli tafsir Al Qur'an Sahabat Nabi yang mulia, berkata : ada tiga ayat yang saling berkaitan satu sama lain dalam tiga perkara, setiap perkara yang disebutkan dalam ayat tersebut tidak akan diterima tanpa perkara yang berkaitan dengannya :

Ayat pertama : 

(وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ) [سورة التغابن: 12]
"Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul"
Barangsiapa yang taat kepada Allah namun tidak taat kepada Rasul-Nya, maka tidak diterima

Ayat kedua :

(وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ) [سورة البقرة: 43]
"Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat"
Barangsiapa yang mendirikan sholat namun tidak menunaikan zakat, maka tidak diterima

Ayat ketiga :

(أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ) [سورة لقمان: 14]
"Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu"
Barangsiapa bersyukur kepada Allah namun tidak berterima kasih (bersukur) kepada dua orang tuanya, maka tidak diterima.

Dalil Berbakti Kepada Kedua Orang Tua dalam Al Qur'an

{وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا} [النساء: 36]
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa"

{وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا} [العنكبوت: 8]
"Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya."

{وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ} [لقمان: 14]
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.  Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."

Dalil Berbakti Kepada Kedua Orang Tua dalam As Sunnah
Dalam sebuah hadits yang shohih Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :

" رِضَا الرَّبِّ في رِضَا الوالدين، وسخطُه في سخطهما"
Ridhonya Allah Subhanahu wata'ala ada pada ridhonya kedua orang tua, dan murkanya Allah Subhanahu wata'ala ada pada murkanya kedua orang tua. [Diriwayatkan oleh Imam Ath Thobrani dalam Al Kabiir dan di Shohihkan oleh Syaikh Al Albani]

Diriwayatkan oleh Imam Ahlus Sunan kecuali Imam At Tirmidzi dengan sanad yang shohih hadits dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiallohu 'anhu beliau berkata : telah datang seseorang menghadap kepada Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam, lalu berkata : Saya datang menghadapmu membai'atmu untuk hijrah, sementara aku tinggalkan kedua orang tuaku menangis. Maka Nabi Shollallahu 'alahi wasallam bersabda :


"اِرجع إليهما، فأضحكهما كما أبكيتهما "
Kembalilah kepada kedua orang tuamu, lalu buat keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuatnya menangis.

Hadits berikutnya yang terdapat dalam dua kitab shohih, shohih Bukhari dan Muslim hadist dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu, beliau berkata : Seseorang mendatangi Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam lalu bertanya : Wahai Rasulullah..siapa manusia yang paling berhak aku per-lakukan dengan baik?
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam menjawab : "Ibumu",
Dia bertanya lagi : "Kemudian siapa?"
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam menjawab : "Ibumu",
Dia bertanya lagi : "Kemudian siapa?"
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam menjawab : "Ibumu",
Dia bertanya lagi : "Kemudian siapa?"
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam menjawab : "Ayahmu".

Hadits diatas menunjukkan kepada kita bahwa hak seorang ibu untukdiperlakukan dengan baik tiga kali lipat dibandingkan dengan seorang ayah, karena ibu telah : Mengandung ; Melahirkan dan Menyusui kita, adapaun Ayah bersama dengan ibu dalam mendidik kita.

Dalam hadits yang shohih dari Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :

" ثلاثةٌ لا ينظر الله إليهم يوم القيامة: العاق لوالديه، والمرأة المترَجِّلة المتشبهة بالرجال، والدَّيوث.
وثلاثةٌ لا يدخلون الجنة: العَاقُّ لوالديه، والمدمن الخمر، والمنّان بما أعطى "
Ada tiga orang yang tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat :
  1. Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, 
  2. Wanita yang menyerupai laki-laki, 
  3. Dayyuts; Suami yang tidak cemburu ketika melihat dan mengetahui istrinya bermaksiat.

Ada tiga orang yang tidak akan masuk surga :
  1. Orang myang durhaka kepada kedua orang tuanya,
  2. Pecandu minuman keras,
  3. Orang yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya.
[Diriwayatkan oleh Imam An Nasa'i, Imam Ahmad dan Al Hakim]

Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad yang hasan dari Mua'dz bin Jabal Radhiallohu 'anhu, beliau berkata : Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam telah mewasiatkan kepadaku sepuluh perkara [diantaranya] Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :

لاَ تُشْرِكْ بِاللَّهِ شَيْئاً وَإِنْ قُتِلْتَ وَحُرِّقْتَ
Jangan pernah menyekutukan Allah, meskipun engkau dibunuh dan dibakar!

وَلاَ تَعُقَّنَّ وَالِدَيْكَ وَإِنْ أَمَرَاكَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ أَهْلِكَ وَمَالِكَ
Jangan pernah durhaka kepada kedua orang tua, meskipun keduanya menyuruhmu untuk meninggalkan keluarga dan hartamu!

Bakti Para Nabi Kepada Kedua Orang Tuanya
Allah Subhanahu wata'ala didalam Al Qur'an menyanjung Yahya bin Zakaria Alaihimassalam dengan berfirman :

{وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا} [مريم: 14]
"dan banyak berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka."

Do'a Nabi Nuh Alaihissalam yang menunjukkan baktinya kepada kedua orang tuanya, diabadikan oleh Allah Subhanahu wata'ala dalam Al Qur'an dengan firman-Nya :

{رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا} [نوح: 28]
"Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang lalim itu selain kebinasaan".


Sumber Rujukan :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sakit : Pilih Mana...??? Puasa atau tidak...???

Berpuasa memang suatu kewajiban dan telah terbukti sangat bermanfaat untuk kesehatan. Namun dalam beberapa kasus yang melibatkan gangguan kesehatan, berpuasa justru dapat membahayakan kesehatan. Di dalam agama Islam pun diberikan keringanan bagi orang sakit untuk tidak berpuasa sehingga bukanlah suatu kesalahan untuk tidak berpuasa apabila kondisi sedang tidak memungkinkan. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’âla , {فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ} [البقرة: 184] “Maka, barang siapa di antara kalian yang sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari (puasa) yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” [ Al-Baqarah: 184 ] Beberapa kondisi gangguan kesehatan yang disarankan untuk tidak melakukan puasa adalah seseorang dalam kondisi: Gangguan jantung (gagal jantung, aritmia atau gangguan irama jantung) Sebelum dan sesudah operasi besar Defisiensi nutrisi (malnutrisi) Ulkus lambung dan ulkus pept

Kalkulator Menghitung Usia Kehamilan dengan Mudah

Berapa usia kehamilan anda...??? Berapa usia kehamilan istri anda...??? Pernahkah anda mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang serupa seperti diatas...??? Bagaimana jawaban anda...??? Kebanyakan calon ibu atau calon ayah ketika ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut kesulitan untuk segera menjawab, kebanyakannya mengira-ngira berdasarkan hari atau bulan terakhir menstruasi. Padahal dengan mengetahui usia kehamilan, selain bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas juga dapat menentukan nutrisi apa yang dibutuhkan oleh ibu dan janin , serta apa saja yang tidak atau boleh dilakukan oleh ibu hamil berdasarkan usia kehamilannya tersebut, dan manfaat-manfaat lainnya. Untuk itu, berikut ini ada cara mudah untuk menghitung usia kehamilan, yaitu dengan menggunakan "Kalkulator Kehamilan". Caranya mudah hanya dengan memasukkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dan jika ingin lebih akurat lagi, masukkan juga rata-rata lama siklus haid setiap bulan. Hari Pertama Haid Terakhir (

Seputar Penyakit Diabetes - Penyebab - Gejala / Ciri-Ciri - Solusi Herbal Kencing Manis

Mengenal Sekilas tentang Diabetes Mellitus (DM) Penyakit diabetes (kencing manis) adalah penyakit yang disebabkan menurunnya hormon yang diproduksi kelenjar pangkreas (hormon insulin). Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula (glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproses secara sempurna, sehingga mengakibatkan meningkatnya kadar gula dalam darah menjadi tinggi (kadar gula darah normal 60 mg/dl – 145 mg/dl) dan bersifat menahun (kronis). Jika gula (glukosa) yang seharusnya diproses menjadi tenaga oleh hormon insulin terganggu, maka biasanya penderita diabetes mengalami lesu, kurang tenaga, selalu merasa haus, sering buang air kecil, dan penglihatan menjadi kabur. Jadi, pada dasarnya diabetes militus merupakan penyakit kelainan metabolisme yang disebabkan kurangnya hormon insulin yang salah satu fungsinya mengatur kadar gula dalam darah. Penyebab Diabetes Melitus (Kencing Manis) Penyebab diabetes mellitus adalah kurangnya produksi dan ketersediaan insulin dalam tubuh atau t